Translate

Saturday, October 17, 2015

WOW, SEPULUH KILANG MINYAK TERBESAR DI DUNIA!

SEPULUH KILANG MINYAK TERBESAR DI DUNIA

KEBUTUHAN BAHAN BAKAR HIDROKARBON MASIH SANGAT TINGGI DI PLANET INI. BILA TIDAK, MUNGKIN MEGA KILANG DI BAWAH INI TIDAK AKAN PERNAH ADA.

SELAIN MEMENUHI KEBUTUHAN POPULASI MANUSIA AKAN BAHAN BAKAR FOSIL, MESIN-MESIN PENGOLAH HIDROKARBON INI JUGA MENYOKONG EKONOMI MAKRO DI MANA MEREKA DIDIRIKAN. DI MANA SAJA MEGA KILANG ITU BERADA? BERAPA BESAR KAPASITAS PRODUKSINYA? SIMAK ULASANNYA...

    Memiliki ladang atau sumur atau bahkan deposit minyak mentah yang banyak pun belum cukup kalau kita belum mampu mengolah minyak mentah menjadi produk jadi. Harga minyak mentah boleh saja murah, tapi harga produk turunannya bisa berkali lipat. Mencengangkan bila kita mengetahui fakta bahwa hanya sedikit dari negara pemilik deposit minyak mentah malah tidak mempunyai mega kilang. Pasti terkejut bila Singapura, Korea Selatan, bahkan India yang cadangan minyak mentahnya jauh di bawah Indonesia justru memiliki kilang-kilang dengan kapasitas yang besar. Berikut adalah daftar mega kilang di dunia.

10. Garyville Refinery, USA (522.000 bpd)
     Dibangun pada tahun 1973 dan selesai proses pembangunannya pada tahun 1976, kilang yang berlokasi di Louisiana ini memproduksi 522.000 barel per harinya. Refinery ini dimiliki dan dioperasikan oleh Marathon Petroleum Corporation. Kilang ini pernah diperbesar kapasitasnya pada tahun 2009, memakan investasi mencapai $3,9 miliar, meliputi debottlenecking dengan peningkatan kapasitas mencapai 234.000bpd.


Garyville Refinery, Louisiana, USA
Garyville Refinery, Louisiana, USA
     Di atas lahan seluas 350ha, kilang ini memproses minyak mentah heavy sour menjadi BBM, solar, aspal, propylene, isobutana, propana, fuel-grade coke, dan sulfur. Pengolahan dalam kilang ini meliputi crude distillation, hydrocracking, catalytic reforming, alkylation, sulphur recovery dan coking. Kilang ini mempekerjakan 800 orang karyawan dan 600 orang karyawan kontrak.
9. Ras Tanura Refinery, Saudi Arabia (550.000 bpd)
   Bukan rahasia umum kalau negara di semenanjung Arab ini memiliki cadangan minyak yang terbilang melimpah. Dan jangan heran kalau kilang berkapasitas besar juga dibangun di negara ini. Ras Tanura, berdiri di teluk Persia, dekat dengan pelabuhan kota industri Jubail di Arab Saudi. Kilang ini dioperasikan oleh Saudi Aramco.


Ras Tanura Refinery, Saudi Arabia
     Operasi kilang ini dimulai sejak tahun 1945 dengan produksi awal 60.000 bpd. Hasil produksi kilang ini banyak digunakan untuk keperluan domestik dan sisanya baru dipasarkan di manca negara. Proses dalam kilang ini mencakup 325.000 bpd dari unit distilasi, 225.000 bpd gas condensate distillation unit, 50.000 bpd hydrocracker, dan 107.000 bpd catalytic reforming. Kilang ini juga memiliki unit Visbreaker sebesar 60.000bpd.

8. ExxonMobil's Baytown Refinery, Texas, USA (584.000 bpd)
    Kilang Baytown merupakan kilang minyak sekaligus petrochemical terbesar kedua di USA. Kilang ini didirikan pada tahun 1919 dan mulai beroperasi tahun 1920. Berdiri di atas lahan seluas 3,400 hektar sepanjang Houston Ship Channel di kota Baytown, kilang ini juga mengoperasikan petrochemical process sejak 1940.


ExxonMobil's Baytown Refinery, Texas
ExxonMobil's Baytown Refinery, Texas
   Dioperasikan oleh ExxonMobil dengan kapasitas total mencapai 584.000 bpd, kilang ini memproduksi bahan bakar jet, solar, refinery gas, propana, bahan baku kimia, bensin dan coke. Kompleks kilang ini mencakup 5 mil2 diantaranya dua plant petrokimia, engineering dan pusat teknologi global untuk penelitian.

7. ExxonMobil's Singapore Refinery (592.000 bpd)
   Urutan ketujuh kilang terbesar di dunia masih dimiliki oleh ExxonMobil. Tapi bukan itu yang mencengangkan. Tapi karena kilang ini dibangun di negara wilayah kecil dan tidak banyak punya cadangan minyak seperti Singapura.
    Kilang ini memiliki kapasitas produksi mencapai 592.000 bpd. Terpisah di dua wilayah, kilang di Jurong memiliki kapasitas sebesar 302.000 bpd dan kilang di Pulau Ayer Chawan dengan kapasitas 290.000 bpd.  

ExxonMobil's Singapore Refinery
ExxonMobil's Singapore Refinery
      Kilang di Jurong mulai beroperasi pada tahun 1966 dan kilang di Pulau Ayer Chawan pada tahun 1970. Ekspansi kedua kilang ini selesai pada tahun 2012 dengan penambahan hasil produksi mencapai 2,6 juta ton setahun. Kilang ini melingkupi unit hilir seperti steam cracker ethylene complex, pengolahan kimia dengan dua steam cracker sekaligus pengolahan senyawa-senyawa aromatik.

6. Port Arthur Refinery, USA (600.000 bpd)
    Kilang ini terletak di teluk Meksiko, Port Arthur, Texas. Dioperasikan oleh Motiva Enterprises yang merupakan perusahaan patungan antara Shell dengan Saudi Aramco. Pada tahun 1989, kilang ini menjadi bagian dari Star Enterprises yang juga merupakan perusahaan patungan antara Texaco dengan Saudi Aramco
    Memiliki kapasitas produksi sebesar 600.000 bpd dan mulai beroperasi pada tahun 1903, kilang ini menjadi pemasok bahan bakar beroktan tinggi untuk keperluan penerbangan selama perang dunia II. 

Port Arthur Refinery, USA
Port Arthur Refinery, USA
    Kilang ini memproduksi bensin, bahan bakar jet, bahan dasar pelumas, bahan kimia, dan solvent. Kilang ini menjadi yang terbesar di USA setelah proses ekspansi yang selesai pada Mei 2012 menjadikan total produksi kilang ini mencapai 600.000 bpd. 

5. Onsan Refinery, Ulsan, South Korea (669.000 bpd)
    Kilang Onsan berada di kota Ulsan, Korea Selatan adalah yang terbesar kelima dengan kapasitas produksi mencapai 669.000 bpd. Dimiliki dan dikelola oleh S-Oil Corporation, kilang ini memproduksi produk petrochemical dan bahan dasar pelumas.

Onsan Refinery, Ulsan, South Korea
Onsan Refinery, Ulsan, South Korea
     Pada tahun 2011, setelah menginvestasikan hampir 1,4 Triliun Won atau setara dengan $1,2 miliar, kapasitas kilang ini diperbesar dari 580.000 bpd menjadi 669.000 bpd. Ekspansi tahun 2011 tersebut termasuk pembangunan pengolahan senyawa aromatik yang kedua dan condensat fractionation unit (CFU) untuk memproduksi tambahan naptha.

4. Yeosu Refinery, South Korea (775.000 bpd)
    Kilang Yeosu, yang terbesar keempat di dunia, berdiri di kota Yeosu, propinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan. Kilang ini dioperasikan oleh GS Caltex yang merupakan perusahaan patungan antara GS Holdings dan Chevron.

Yeosu Refinery, Jeolla, South Korea
Yeosu Refinery, Jeolla, South Korea
    Kilang ini mulai beroperasi tahun 1969. Pada tahun 1995, dibangunlah fasilitas residu fluidised catalytic cracker dengan kapasitas produksi mencapai 94.000 bpd. Fasilitas Heavy Oil Upgrading (HOU) selesai dibangun pada Agustus 2007. HOU ini mampu mengkonversi residu murah untuk menjadi bahan bakar ringan tetapi memiliki nilai jual tinggi seperti kerosen dan solar. Kilang ini juga memilki fasilitas desulfurisasi dengan kapasitas mencapai 272.000 bpd.

3. Ulsan Refinery, South Korea (884.000 bpd)
    Kilang Ulsan di Korea Selatan memiliki kapasitas produksi mencapai 884.000 bpd. Terletak di kota metropolitan Ulsan, dimiliki oleh SK Energy, kilang ini mampu memproduksi LPG, bensin, solar, bahan bakar jet dan aspal.
    Tahun 1964 adalah tahun dimana dimulainya operasi kilang ini. Kapasitas petama unit crude oil kilang ini adalah sebesar 35.000 bpd dan diperbesar mencapai 810.000 bpd pada tahun 1996.

Ulsan Refinery, South Korea
Ulsan Refinery, South Korea
    Fasilitas Heavy Oil Desulphurisation and Decomposition dibangun di komplek ini pada tahun 1997. Dan pada tahun 2008, kemampuan kilang ini kembali ditingkatkan dengan diluncurkannya fasilitas kedua Residu Fluid Catalytic Cracking (RFCC).
     Kilang ini memiliki lima unit distilasi minyak mentah dan unit paraxylene dengan kapasitas total mencapai 758.000 ton per tahun. Ditambah lagi dengan dua unit naptha cracking dan fasilitas heavy oil upgrading yang kapasitas totalnya mencapai 114.000 bpd. Tiga puluh empat (34) fasilitas penyimpanan minyak mentah berskala besar juga mendukung operasi dari kilang Ulsan.

2. Paraguana Refining Centre, Venezula (955.000 bpd)
   Tak hanya memiliki banyak wanita cantik, Venezuela mengukuhkan diri sebagai pemilik kilang produsen minyak terbesar kedua di dunia. Kilang milik Venezuela ini menepati posisi kedua sebagai kilang terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 955.000 bpd. Komplek kilang ini berada di semenanjung Paraguana, negara bagian Falcon dan Pantai Barat Danau Maracaibo di negara bagian Zulia.

Paraguana Refinery, Venezuela
Paraguana Refinery, Venezuela
     Kilang ini didirikan pada tahun 1949 dan dimiliki oleh perusahaan negara bernama Petroleos de Venezuela. Komplek Paraguana meliputi wilayah kilang Amuay, Bajo Grande, dan Cardon. Komplek ini memiliki fasilitas flexicoker terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 64.000 bpd yang termasuk di dalam wilayah kilang Amuay. Amuay juga mempunyai fasilitas unit catalytic cracker.
     Kilang ini pernah mengalami ledakan dan kebakaran pada bulan Agustus tahun 2012 setalah terjadi kebocoran gas pada tiga tangki pada Blok 23 milik Amuay.                        

1. Reliance Jamnagar Refinery , Gujarat, India (1,24 Juta bpd)
    Setelah mendominasi perfilman di Asia, India juga memiliki dominasi lain. Tak lain adalah mega kilang di wilayah Gujarat. Kilang ini memproduksi 1,24 Juta bpd! Ya, 1,24 Juta barel per hari dihasilkan di kilang yang di operasikan oleh Reliance Industri ini.
   Wilayah kilang ini mencakup 7500 hektar dan memiliki 50 unit proses yang mengolah bahan dasar dan minyak mentah untuk menghasilkan berbagai produk jadi.

Reliance Jamnagar Refinery, Gujarat, India
Reliance Jamnagar Refinery, Gujarat, India




   Kilang terbesar ini memakan waktu pembangunan selama tiga (3) tahun dan investasi yang mencapai $6 miliar! Fasilitas kilang ini meliputi hydro desulphurisation, catalytic reforming, fluid catalytic cracking, dan delayed coking unit. Dan masih termasuk sulphur recovery, hydrogen generation, merox treating, dan unit TAME (Tertiary Amyl Methyl Ester).

     Itu tadi bahasan mengenai kilang-kilang terbesar di dunia. Harapannya, Indonesia juga mampu membangun pengolahan minyak mentah berskala lebih besar karena deposit minyak mentah kita juga berlimpah. Sekaligus dalam rangka menurunkan impor minyak jadi.. heheheh :D

Baca juga:
Kilang-Kilang Minyak Milik Pertamina



 

No comments:

Post a Comment