Translate

Sunday, October 18, 2015

SHALE GAS: MANUVER ENERGI AMERIKA SERIKAT?

SHALE GAS: MANUVER ENERGI AMERIKA SERIKAT

Shale gas di USA telah menjadi tajuk utama setelah menjadi sumber gas alam baru. Dikembangkannya teknologi hydraulic fracturing dan horizontal drilling, produksi shale gas telah mengimbangi dampak turunnya produksi gas alam konvensional, sekaligus menambah cadangan gas alam Amerika.

Cadangan gas Amerika Serikat telah melonjak drastis mencapai 35% pada tahun 2008 dan ini angka yang lebih tinggi pada perhitungan sebelumnya pada tahun 2006.

       Menakjubkan! Inilah kata yang pas untuk menggambarkan aktifitas pengeboran gas alam milik pemerintah federal Amerika Serikat. Menurunnya produksi gas alam konvensional membuat pemerintah Amerika bergerak untuk menemukan cadangan gas baru. Dan hasilnya, shale gas diproduksi secara massal untuk memnuhi kebutuhan domestik Amerika.

      Peningkatan drastis terjadi sejak awal milenium ini. Aktifitas ekstraksi shale gas telah menambah jumlah sumur-sumur gas unconvensional milik Amerika. Tercatat dari 18.485 sumur pada tahun 2004, telah menjamur hingga 25.145 pada tahun 2007, dan diprediksi akan terus meningkat hingga tahun 2040.   

USA Shale Gas Well Mapping
USA Shale Gas Well Mapping

       Lonjakan produksi shale gas di Amerika telah terjadi beberapa tahun terakhir setelah terjalinnya kerjasama jangka panjang antara industri gas dengan Departemen Energi untuk meningkatkan pengeboran, ekstraksi, sekaligus eksplorasi sumur-sumur baru. Ini terlihat dari data produksi pada tahun 2008 yang mencapai 2,02 triliun kaki kubik, melonjak 71% dari tahun sebelumnya. Tahun berikutnya, 2009, produksi shale gas meningkat lagi mencapai 54% mencapai 3,11 triliun kaki kubik.

     Pada akhir tahun yang sama, terbukti bahwa cadangan shale gas Amerika mencapai 60,6 triliun kaki kubik (meningkat 76%). Tahun 2011, EIA, menggandakan data perkiraan cadangan shale gas dari 353 triliun kaki kubik menjadi 827 triliun kaku kubik dengan menambahkan data hasil pengeboran dari lapangan shale baru seperti Marcellus, Haynesville, dan Eagle Ford. Pada perkembangan selanjutnya, tahun 2012, EIA menurunkan estimasi cadangan gas menjadi 482 TCF. Namun, produksi shale gas tetap diproyeksikan akan meningkat dari 23% dari total produksi gas Amerika menjadi 49% pada tahun 2035.

Produksi Gas Alam dari Shale Formation sejak Tahun 2000-2013
Produksi Gas Alam dari Shale Formation sejak Tahun 2000-2013
 

Persentase Produksi Gas Alam Amreika dari Shale Formation (2000-2013)
Persentase Produksi Gas Alam Amreika dari Shale Formation (2000-2013)
       Lokasi-lokasi sumur shale gas milik Amerika tersebar hampir di seluruh negara bagian (lihat peta di atas). Beberapa di antaranya masih berproduksi bahkan dalam jumlah yang besar. Berikut lokasi sumur-sumur shale gas Sang Negara Adidaya:

1. Antrim Shale, Michigan
     Antrim Shale terbentuk sepanjang sabuk patahan yang menyeberangi bagian utara cekungan Michigan. Walaupun Antrim Shale telah memproduksi gas sejak tahun 1940, sumur ini tidak aktif hingga akhir tahun 1980-an. Tidak seperti sumur shale yang lain, gas alam dari Antrim terbentuk menjadi gas biogenik yang dihasilkan oleh aktifitas bakteri pada batuan kaya bahan organik. 


Antrim Shale Rig
Antrim Shale Rig
     Pada tahun 2007, lapangan gas Antrim memproduksi 136 miliar kaki kubik gas dan menjadi yang urutan ke-13 sebagai sumber gas alam terbesar di Amerika.

2. Barnett Shale, Texas
     Sumur pertama Barnett Shale selesai pada tahun 1981 di Wise County. Perluasan dan pengembangan pengeboran telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir merespon niknya harga gas alam di pasaran dunia. Pengeboran sumur ini menggunakan teknik horizontal drilling untuk meningkatkan produksi. 
     Bertolak belakang dengan lapangan shale gas yang lebih tua seperti Antrim Shale, New Albany Shale, dan Ohio Shale yang cenderung "dangkal". Barnett Shale memiliki kedalaman yang mencapai 8000 kaki. Ketebalan lempeng Barnett bervariasi antara rentang 100 hingga 1000 kaki (300 meter). Kedalaman sumur dapat dinilai ekonomis bila berada dalam rentang 300 hingga 600 meter. 

Barnett Shale Rig
Barnett Shale Rig
     Namun, keberhasilan Barnett menghasilkan gas telah mendorong berbagai kegiatan untuk mengeksplorasi sumur shale yang lebih dalam dari 600 meter. Pada tahun 2007, lapangan gas Barnett Shale (Newark East) memproduksi hingga 1,11 triliun kaki kubik gas, menempatkannya sebagai sumur gas alam terbesar kedua di Amerika Serikat. Barnett Shale menyumbang 6% dari total produksi gas domestik. 

3. Caney Shale, Oklahoma
     Caney Shale di cekungan Arkoma memiliki kesamaan stratigrafik dengan Barnett Shale di Worth Basin. Caney shale menjadi produsen gas karena faktor keberhasilan penggalian di lempeng Barnett.

4. Conesauga Shale, Alabama
     Pada tahun 2008-2009 sumur Conesauga dibor untuk memproduksi gas dari Cambrian Conesauga Shale di utara Alabama dengan pusat pengeboran di St. Clair, Etowah dan Cullman.

5. Fayatteville Shale, Arkansas
      Mississipian Fayatteville Shale memproduksi gas di Arkansas pada cekungan Arkoma. Kedalaman produktif dari sumur ini bervariasi antara 1500 hingga 6500 kaki dengan ketebalan lempeng diantara 50 sampai 550 kaki. Awalnya, Fayatteville diproduksi dengan menggunakan sumur vertikal, namun dalam perkembangannya SEECO selaku operator sumur ini menerapkan horizontal drilling.

6. Floyd Shale, Alabama
     Floyd shale masih merupakan target eksplorasi pemerintah yang berlokasi di cekungan Black Warrior di utara Alabama dan Missisippi.

7. Gothic Shale, Colorado
     Pada tahun 1916, United States Geographic Survey menerbitkan laporan bahwa Colorado memiliki cukup deposit shale untuk menghasilkan 20 miliar barel minyak mentah. Dan akhirnya, Bill Barnett Corp telah mengebor dan membangun fasilitas beberapa sumur di Gothic Shale. Salah satunya adalah sumur horisontal di Montezuma County, Colorado sebelah tenggara cekungan Paradox, yang mampu mengalirkan hingga 5700 juta kaki kubik gas per hari.

Gothic Shale Rig,Colorado
Gothic Shale Rig,Colorado
 8. Haynesville Shale, Louisiana
     Meskipun Haynesville Shale di barat laut Louisiana sudah memproduksi gas sejak tahun 1905, tapi aktifitas pengeboran modern difokuskan pada sumur ini sejak Cubic Energy mendulang gas pada November 2007. Eksplorasi blok ini terus berlanjut dan pada Maret 2008, Chesapeake Energy telah menyelesaikan fasilitas sumur Haynesville Shale. Lempeng Haynesville juga telah dieksploitasi di daerah timur laut Texas yang lebih dikenal sebagai Bossier Shale.

Haynesville Rig in Louisiana
Haynesville Rig in Louisiana was striked by storm

9. Collingwood-Utica Shale, Michigan
     Drama pembebasan lahan tidak hanya banyak terjadi di Indonesia. Sejak tahun 2008 hingga 2010, lapangan Collingwood yang luas areanya mencapai hingga 250.000 acre telah dihargai sebesar $150/acre oleh para pemilik. Seperti halnya di negara kita, karena "harta karun" yang tersimpan di bawah tanah itulah yang menjadi skenario drama pembebasan lahan. Dan pada Mei 2010, lelang tanah ini menjadi drama paling menjanjikan dalam industri minyak dan gas alam Amerika. 
 
          
Michigan Shale Rig
Michigan Shale Rig  

10. New Albany Shale, Illinois Basin
     Devonian-Mississipian New Albany Shale telah menjadi produsen gas sejak 100 tahun yang lalu. Wilayahnya mencakup sebelah tenggara cekungan Illinois di Illinois, Indiana, dan Kentucky. Aktifitas pengeboran di cekungan ini telah ditingkatkan sejak kenaikan harga gas dunia dan masuknya teknologi baru pengeboran horisontal. Kedalaman sumur ini berada dalam rentang 250 hingga 2000 kaki dengan menghasilkan gas casmpuran antara biogenik dan termogenik.
New Albany Shale Rig
New Albany Shale Rig
11. Pearsall Shale, Texas
     Sekitar 50 sumur telah digali di Pearsall Shale, cekungan Maverick di sebelah selatan Texas. "Pemain" paling aktif di lapangan ini adalah TXCO Resource selain pemegang konsesi lain seperti EnCana dan Anadarko. Sebelum tahun 2008, semua sumur memiliki konfigurasi vertikal hingga TXCO mulai menggali sumur baru dan menerapkan teknologi horizontal drilling.

Eagle Ford Rig, Texas
Eagle Ford Rig, Texas

12. Devonian Shales, Cekungan Appalachian
     Cekungan Appalachian yang mencakup Devonian Shales meliputi area pengeboran yang sangat luas. Dibagi menjadi 3 area utama yaitu Chattanooga Shales, Ohio Shales, dan Marcellus Shales
Chattanooga dan Ohio Shales
     Area lempeng cekungan Appalachian ini melintasi garis batas negara bagian Virginia di sebelah barat, memasuki wilayah Kentucky, dan melebar hingga ke pusat Ohio, melewati pesisir Danau Erie, dan menjulur hingga ke Pennsylvania. 


Peta cekungan Appalachian
Peta cekungan Appalachian

     Terdapat lebih dari 20.000 sumur shale pada cekungan ini dengan rentang kedalaman sumur 3.000 hingga 5.000 kaki. Kapasitas produksi yang paling tinggi adalah pada Chattanooga Shale. Lembaga survey geologi Amerika Serikat merilis data bahwa terdapat cadangan gas alam yang mencapai 12,2 triliun kaki kubik di Devonian Shales ini yang membentang dari Kentucky hingga ke New York.  

Chattanooga Rig
Chattanooga Rig
Horizontal Drilling Rig, Pennsylvania
Horizontal Drilling Rig, Pennsylvania
Marcellus Shales
     Marcellus Shales di sebelah barat Virginia membentang hingga Pennsylvania dan New York diperkirakan menyimpan 168 hingga 516 triliun kaki kubik gas alam. Deposit ini mampu diekstraksi dengan menggunakan metode pengeboran horisontal. Dari cadangan gas ini, diprediksi seluruh wilayah timur laut Amerika mampu dipasok gas alam dari Marcellus dan Devonian.
Marcellus Rig, Pennsylvania
Marcellus Rig, Pennsylvania

Marcellus Rig on Waynesburg
Marcellus Rig on Waynesburg

13. Utica Shales, New York and Ohio
      Utica Shales dibagi menjadi tiga (3) daerah eksploitasi yaitu Quebec, Ohio, dan New York. 

Quebec
     Pengeboran dan aktifitas produksi di Quebec telah dimulai sejak tahun 2006 yang berfokus di sebelah selatan sungai St. Lawrence di antara Monteal dan Quebec City. Titik balik dari ekstraksi di daerah ini muncul saat Forest Oil Corp. yang berbasis di Denver mengumumkan bahwa hasil penemuannya menemui titik signifikan setelah melakukan uji produksi pada dua sumur vertikal mereka. Forest Oil menyimpulkan bahwa Quebec menyimpan sekitar 4 triliun kaki kubik cadangan gas dengan formasi batuan yang sangat mirip dengan formasi Barnett Shale di Texas.
     Utica Shale di Quebec menyimpan potensi sebanyak 4 triliun kaki kubik gas alam dengan rata-rata produksi mencapai 1 juta kaki kubik per hari. Sejak tahun 2006 hingga 2009 sebanyak 24 sumur telah digali baik secara vertikal maupun horisontal.

Quebec Shale Rig
Quebec Shale Rig
Ohio
     Pengeboran Utica Shale di wilayah hukum Ohio dimulai sejak tahun 2011. Hanya memerlukan waktu 2 tahun, Ohio pada tahun 2013 telah menjadi pemasok minyak dan gas alam utama di wilayah timur negara bagian itu. 
Youngstown Rig, Ohio
Youngstown Rig, Ohio
New York
     Pada tahun 2009, perusahaan Kanada, Gastem telah melakukan pengeboran sumur Utica Shales di Quebec. Pengeboran pertama dari tiga negara bagian yang menjadi wilayah konsesi perusahaan tersebut. Gastem juga memegang ijin untuk pengeboran gas shales di wilayah New York.

     EIA pada tahun 2012 merilis estimasi cadangan gas di Utica Shales mencapai 15,7 triliun kaki kubik dengan  rata-rata produksi mencapai 1,13 miliar kaki kubik gas. Di tahun yang sama lembaga survey geologi Amerika Serikat merilis data bahwa Utica shales menyimpan cadangan sebesar 38,2 triliun kaki kubik, 940 juta barel minyak mentah, dan 280 juta barel gas alam cair.

14. Woodford Shale, Oklahoma
     Devonian Woodford Shale di Oklahoma mayoritas memiliki ketebalan lempeng antara 50 hingga 300 kaki. Meskipun produksi gas pertama kali tercatat pada tahun 1939, namun pada akhir tahun 2004 hanya ada 24 sumur yang eksis. Titik balik terjadi pada awal 2008 yang tercatat jumlah sumur aktif pada cekungan ini mencapai 750 sumur. Seperti halnya kebanyaka sumur shales yang awalnya digali secara vertikal, sumur-sumur di Woodford pun juga menggunakan metode yang sama sebelum akhirnya digali secara horisontal.
     Lapangan gas ini banyak ditemukan di cekungan Arkoma, sebelah selatan Oklahoma. Namun beberapa pengeboran telah diperluas hingga ke barat menuju cekungan Anadarko dan di selatan menuju cekungan Ardmore.

Woodford Shale Rig, Oklahoma
Woodford Shale Rig, Oklahoma
      Inilah manuver Amerika Serikat merespon tingginya harga gas alam dan untuk memenuhi kebutuhan gas domestiknya. Menarik ketika proyek-proyek penemuan sumber daya energi ini didukung penuh oleh pemerintah federal dan banyak teknologi dan metode pengeboran baru ditemukan.
     Lalu, bagaiaman dengan Indonesia? Negara kita memiliki cadangan shale gas terbesar nomor 11 di dunia menurut hasil survey yang dirilis oleh EIA. Mampukah kita mengekstraskinya? Akankah bisa hasilnya dinikmati anak bangsa? Atau akan kembali menjadi drama seperti kebijakan energi yang sebelumnya? Kita nantikan... :)

Baca juga:


WOW, SEPULUH KILANG MINYAK TERBESAR DI DUNIA!

Kilang-Kilang Minyak Milik Pertamina


No comments:

Post a Comment